CREEPYPASTA : seni menceritakan kisah horror
Hello sobat seniman. ane sekarang mau ngebahas hal-hal yang berbau creepy. sobat seniman tau gak ama creepypasta?. itu loh, cerita-cerita serem. berikut beberapa creepystory yang udah ane rangkum yang akan membuat sobat seniman terkejut dengan ending twistnya. buat yang penakut, ane saranin buat baca artikel ini (nah,lo?). oke langsung aja nie die creepy pasta buat sobat.
5.lubang kunci
Seorang pria datang ke sebuah hotel. Ketika check in, sang resepsionis memperingatkannya,
“Tolong jangan masuk ke kamar yang tak ada nomornya.”
Pria itu mengangguk dan segera mencari kamarnya yang bernomor 10. Saat itulah, ia melihat sebuah kamar tanpa nomor yang tadi dikatakan sang resepsionis. Karena penasaran, ia mengintip melalui lubang kunci untuk melihat apa isinya.
Ia hanya melihat seorang wanita tua berwajah pucat sedang duduk di tengah ruangan. Aneh sekali, seakan-akan seluruh kulit tubuh wanita itu berwarna putih, tidak seperti kulit manusia kebanyakan.
Tiba-tiba saja wanita itu menoleh dan menatapnya.
Karena ketakutan, iapun segera lari ke kamarnya.
Malamnya ia tak bisa tidur. Ia masih penasaran mengapa resepsionis itu memperingatkannya untuk menjauhi kamar itu. Dan mengapa pula kamar itu tidak diberi nomor?
Saking penasarannya, saat itu juga ia bangkit dari tempat tidurnya, mengendap-ngendap di lorong hotel, dan mengintip kamar itu sekali lagi melalui lubang kunci.
Namun yang ia lihat hanyalah warna merah.
Pria itu berpikir, mungkin wanita itu merasa terganggu karena ia tadi mengintipnya dan memutuskan untuk menutup lubang kunci dengan sesuatu yang berwarna merah.
Pria itupun kembali ke kamarnya untuk tidur.
Keesokan harinya saat akan check out, pria itu menanyakan mengapa kamar yang ia lihat kemarin tidak diberi nomor.
Resepsionis itupun bercerita dengan wajah sedih.
“Dahulu ada sepasang suami istri yang menginap di kamar itu. Suatu hari mereka bertengkar dan sang suami membunuh istrinya itu. Sejak kejadian itu, kami tak berani menyewakan kamar itu, jadi kami mencopot nomornya dan membiarkannya kosong.”
Pria itu pergi dan tertawa. Ia sama sekali tak percaya dengan cerita hantu. Yang ia lihat kemarin jelas-jelas manusia dan bukan hantu.
“Oya,” sang respsionis berkata ketika pria itu hampir sampai di ambang pintu.
“Wanita itu tidak seperti manusia kebanyakan. Ia menderita kelainan genetik sehingga seluruh kulit tubuhnya putih.”
Langkah pria itu terhenti.
Sang resepsionis mengakhiri ceritanya.
“Dan matanya merah.”
4.Es krim
Rose yang telah tertidur tiba-tiba terbangun oleh suara temannya, jane yang merengek-rengek memintanya untuk bangun.
“rose, bangun!. Aku ingin es krim”.
“selarut ini?,apa masih ada toko yang buka”.
“pokoknya aku ingin es krim sekarang”.
Namun rose sepertinya tidak terlalu perduli dan melanjutkan tidur.
“rose, ayo bangun...”
Kali ini jane menangis.
“yaudah, kita sekarang keluar cari es krim, kamu puas”.<
Dengan terpaksa, rose akhirnya menemani jane untuk membeli es krim meski malam sudah sangat larut.
“rose, ayo kita ke kantor polisi”.
“ngapain? Terus es krim....”.
“lupakan es krim. Dengerin rose, pas kita tidur aku liat ada orang yang masuk ke kamar kita dan sekarang dia lagi sembunyi di bawah kolong ranjang kita”.
3.nenek yang kesepian
Cerita horor tentang seorang wanita tua yang kesepian. Ia tidak pernah mempunyai teman untuk diajaknya bicara. Karena tidak tahan dengan kesepian, ia melakukan sesuatu yang sungguh mengerikan. Cerita ini diadaptasi dari cerita horor Jepang dan twist ending dalam cerita ini akan membuat kalian terkejut dengannya.
Polisi itu duduk di sofa dengan pena dan buku catatan di tangannya. Seorang wanita tua datang dengan secangkir teh dan meletakkannya di atas meja di depannya.
"Sebelum Anda membawa saya ke kantor polisi mungkin saya harus memberitahu Anda mengapa saya melakukannya, pak polisi" katanya. "Alasannya adalah sebagian besar orang tua akan sangat kesepian ketika kau menjadi seorang wanita tua seperti saya. Dan anak-anak muda tidak pernah ingin menghabiskan waktunya dengan saya. Walaupun saya akan tetap menikmatinya, jika ada seseorang yang dekat dengan saya, walaupun saya hanya duduk, mendengarkan dia dan sedikit berbicara"
Polisi itu menatapnya tanpa ekspresi.
"Nyonya Ordway adalah yang pertama," kata wanita tua itu sambil duduk di kursi nyaman didepan sang polisi setelah mempersilahkan polisi itu meminum secangkir teh yang telah ia buat. "Saya sangat ingat kejadian itu seperti baru kemarin terjadi. Dia datang ke pintu saya dan menawarkan beberapa produk kecantikan kepada saya. Aku mengundangnya untuk masuk kedalam dan berkata kepadanya bahwa aku akan membuatkannya secangkir teh. Aku pergi ke dapur dan mengambil sebuah kapak. Kemudian, ketika dia tidak curiga, aku berjalan pelan ke belakangnya dan memotong kepalanya. "
"Yang berikutnya adalah Pak Bilgeman. Dia adalah seorang tukang ledeng dan ia datang untuk memperbaiki pipa saya yang bocor. Sementara ia istirahat dari pekerjaannya, saya membuatkannya secangkir teh. Lalu, aku mengambil kapak dan saya pun keluar dari balik sofa dan memotong kepalanya juga. "
"Yang ketiga adalah seorang anak kecil penjual koran. Namanya adalah Jimmy Watkins. Aku menyuruhnya untuk masuk ke dalam sementara aku mencari dompet untuk membayarnya. Dia tidak ingin minum teh, jadi saya memberinya sepiring kue. Anak-anak tidak bisa menolak kue. Sementara ia memakan kue, saya mulai mengayunkan kapak saya dan memotong kepalanya juga. "
"Aku menyimpan semua kepala dan menempatkan kepala-kepala itu diatas mantel bekas saya. Sehingga terlihat seperti mereka masih hidup” Sang nenek menyesap sedikit tehnya dan melanjutkan pembicaraan. ”Saya berbicara dengan mereka. Siang dan malam. Ini membantu saya untuk terbebas dari kesepian. Satu-satunya masalah adalah apa yang harus dilakukan dengan tubuh-tubuhnya. Aku tidak bisa menyimpan mereka semua. Itu akan membuat saya kerepotan. Jadi, saya mempunyai ide yang bagus. "
"Menurutmu apa yang saya lakukan, pak polisi? Itu sederhana. Aku mengawetkan salah satu tubuhnya dan saya gunakan untuk memasang semua kepala diatasnya. Jadi ketika aku bosan berbicara dengan salah satu dari mereka, saya akan melepas kepala itu, mengembalikannya dan meletakkan kepala lain pada tubuh itu. Bukankah itu pintar? "
Polisi itu tidak menjawab.
"Yah, aku sedikit bosan dengan pembicaraan ini, Pak" kata wanita tua itu sambil mendesah.
Dia berdiri, melepas kepala polisi dan meletakkannya kembali dimana ia menyimpan kepala tersebut. Kemudian, dia mengambil sebuah kepala lagi dan meletakkannya di atas tubuh itu.
"Oh, selamat siang, Nyonya Ordway," katanya. "Saya sangat senang melihat Anda lagi. Bagaimana kabarmu?"
2.smile
Sepupuku baru baru ini pindah ke rumahku di Amerika dari Secunderabad, India. Saat di perjalanan menjelajahi Amerika, kita berfoto – foto dan bertukar cerita cerita hantu dan tertawa akan kemiripan dan perbedaan antara cerita hantu Amerika dan cerita hantu India. Saat aku menanyakannya apakah dia pernah mengalami apapun yang berhubungan dengan hal hal gaib, matanya terbelalak dan memalingkan matanya ke jendela. Dan saat keheningan begitu terasa bagiku, dia menjawabnya dengan pelan “Ya, beberapa. Salah satunya sangat menakutkan.”
“Saat aku sedang menjalani tahun kedua kuliahku, aku tinggal di asrama perempuan. Aku mendapatkan banyak teman disana. Kami semua sangat senang untuk bersekolah jauh dari orang tua kami yang kolot. Berada di asrama itu sangat menyenangkan, tetapi itu adalah gedung yang sangat sangat tua. Listrik hanya dipasang di kamar kamar. Terkadang, lilin lilin ditaruh di sepanjang jendela jika penjaga hadir, tetapi biasanya saat kamu meninggalkan kamar, kamu akan berhadapan dengan lorong yang gelap gulita. Sudah lazim membangunkan seseorang jika kamu ingin berjalan ke wc yang berada di ujung lorong. Kami semua mempunyai ketakutan kekanak-kanakan akan berada sendirian di kegelapan.
Suatu malam, aku harus menggunakan wc.
Pada saat itu sekitar jam 4 dini hari.
Aku beranjak ke ranjang temanku dan menepuk pundaknya. Dia langsung membuka matanya tepat setelah aku menyentuhnya. Aku meminta maaf karena telah menggangunya, dan memberitahu nya bahwa aku ingin buang air kecil. Dia tersenyum padaku dan lompat dari ranjangnya. Di sepanjang jalan menyusuri lorong, dia tertawa dan menari.
Aku tidak bisa melihatnya sama sekali, gelangnya menggerincing bersamaan dengan kencang dan bel di gelangnya berdenting dengan pelan. Itu sangat menenangkan rasa takutku. Aku tertawa dan menggoyangkan pinggulku di sepanjang lorong bersamanya, sangat lelah untuk meniru gerakan lengan yang rumit. Dia tidak berbicara apapun padaku, dan kadangkala aku mendengar dia mendengungkan satu dari lagu Bollywood kesukaanku. Kejadian yang sama terjadi lagi saat di sepanjang jalan kembali ke kamar.
Aku bangun telat di pagi harinya karena suara beberapa pria yang berada di ruangan kami. Mereka mengerubungi ranjang temanku.
Aku loncat dari tempat tidurku, bersiap untuk melindungi temanku, saat aku menyadari mereka adalah para pengurus asrama kampus. Aku mengintip lebih dekat. Mata temanku yang sudah tidak bernyawa terfokus ke tempat tidurku; senyum yang sama di wajahnya. Bunuh diri.
Waktu kematian dia adalah pada jam 11.30 pm, hampir 5 jam sebelum ku bangunkan dia.”
1.menjilat
Suatu hari seorang gadis remaja ditinggal oleh orang tuanya yang akan menginap di tempat saudara mereka. Sang gadis meyakinkan orang tuanya untuk berhenti khawatir kepadanya. Ia akan mengunci semua jendela dan pintu. Lagipula, gadis itu sendiri, ada anjing setianya yang menemaninya di kamarnya.
Malam itu, sang gadis hendak tidur. Ia mengunci semua pintu dan jendela. Namun ada sebuah jendela yang tak bisa ia kunci.
Akhirnya ia hanya menutupnya begitu saja.
Gadis itupun naik ke atas ranjang dan di bawah ranjang, anjing setianya meringkuk.
Ia mengulurkan tangannya ke bawah dan anjingnya menjilati jari-jarinya, seperti yang biasa dilakukannya. Entah mengapa ia merasa aman jika anjingnya melakukan hal itu. Gadis itu jadi tidak merasa sendirian di kamar.
Gadis itu kemudian tertidur. Namun saat tengah malam, ia mendengar suara “Tip tap tip tap ...”. Seperti suara air menetes di atas wastafel.
Saat ia membuka mata, kamarnya gelap gulita. Iapun menjulurkan tangannya ke bawah dan merasakan jari-jarinya dijilati. Iapun kembali tidur.
Beberapa jam kemudian, ia kembali terbangun.
Suara “Tip tap tip” itu masih saja terdengar.
Ia menjulurkan tangannya ke bawah.
Jari-jarinya terasa hangat dan basah oleh jilatan.
Sang gadis lalu kembali tidur. Ia tak memikirkan suara itu lagi. Mungkin saja itu suara tetesan air di keran kamar mandinya. Untuk ketiga kalinya, ia kembali terbangun oleh suara “Tip tap tip tap” itu.
Gadis itu menjulurkan tangannya kembali ke bawah.
Namun kali ini tak ada jilatan.
Gadis itu mengira anjingnya tertidur dan menyalakan lampu.
Namun anjingnya tak tampak di bawah ranjangnya.
“Tip tap tip tap”
Suara itu masih terdengar.
Gadis itupun memutuskan bangun dan memeriksa asal suara “Tip tap tip tap ...” yang ia dengar. Rupanya suara itu berasal dari kamar mandi di sebelah kamarnya.
Iapun membuka pintu dan menyalakan lampu kamar mandi.
Segera ia menjerit.
Di dalam kamar mandi tampak anjingnya tergantung di atas wastafel. Lehernya digorok dan darahnya menetes di atas wastafel, menciptakan suara “Tip tap tip tap.”
Yang lebih mengerikan, di dinding terdapat kata-kata yang ditulis dengan darah anjingnya.
“AKU JUGA BISA MENJILAT.”
Comments
Post a Comment